Rabu, 30 Oktober 2013

HIJRIYAH (Tahun Baru Islam 1435 Hijriyah)

Diposting oleh Nisull (Annisa Rahma) di 19.05




Hijriyah adalah peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah untuk mencari perubahan. Sedangkan Hijrah berasal dari Bahasa. Arab yaitu, هِجْرَة hijriah yang artinya meninggalkan, menjauhkan diri, dan berpindah tempat. Dalam konteks islam, hijrah memiliki arti kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw bersama para sahabat-sahabatnya dari Mekah ke Madinah, dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah, berupa akidah dan syari’at islam. 

Dikatakan sebagaimana orang yang berhijrah itulah orang-orang yang beriman, seperti yang dijelaskan didalam arti surah (Al An’fal 8: 74) “Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang mujairin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia.”

Setiap Tahun, kita selalu merayakan Tahun Baru Hijriah 1 Muharram dengan suka cita, setiap tahun pun kita selalu mengenang kembali masa-masa awal disaat Rasulullah SAW berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Momentum Hijriah ini kita harus senantiasa berusaha menjadi hamba Allah SWT yang taat akan perintahnya dan mengintropeksi diri dengan semua apa yang telah kita perbuat.

Hirjah sendiri dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan umatnya pada zaman itu disebabkan karena kota Mekkah mendapatkan berbagai ujian dan cobaan yang tiada henti-hentinya.  Maka dari itu Nabi Muhammad saw pun berhijrah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi demi mempertahankan dan menegakkan risalah islam dari orang-orang kafir.

Dalam berhijrah kita harus memenuhi 2 syarat, yaitu Pertama Ada sesuatu yang ditinggalkan dan Kedua Ada sesuatu yang dituju (tujuan). Mengapa kita harus memenuhi dua syarat tersebut?? Agar kita dapat memaknai arti dari makna hijrah itu sendiri dan dapat pula bermanfaat untuk diri kita.

Dalam sejarah Tahun Hijriyah ditetapkan pertamakali oleh Khalifah Umar Bin Khatab ra. Bagi kita Umat Islam, hijrah adalah perubahan. Perubahan yang pertama dan terpenting adalah perubahan dari kebodohan menuju ilmu atau pengetahuan. Karena kebodohan sama dengan buta dan ilmu sejajar dengan melihat. Kebodohan seperti kegelapan sedangkan ilmu adalah cahaya yang terang. Kebodohan adalah terik yang membakar, dan ilmu adalah keteduhan yang melindungi. Bodoh adalah kematian, ilmu adalah kehidupan. Perubahan yang Kedua adalah hijrah dari syirik menuju ikhlas atau tauhid. Hijrah dari yang serba haram menuju yang halal. Hijrah dari perpecahan menuju persatuan.

Dalam kehidupan sekarang kita juga diwajibkan untuk berhijrah mencari perubahan, baik itu perubahan kehidupan, ekonomi, sosial, agama, pendidikan dan sebagainya. Seperti seorang anak pulau yang sukses setelah ia melakukan hijrah ke pulau yang lain. Dan untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. Karena orang-orang yang tidak melakukan hijrah atau perpindahan, jarang sekali yang sukses melebihi orang yang berhijrah. Makanya banyak pendatang-pendatang yang berhijrah dari kampungnya ke kota untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi.

Allah SWT menjadikan momentum hijrah ini sebagai salah satu pilar utama penegakan Islam. Karena, hijrah adalah sannatullah dalam kehidupan para Nabi dan Rasul, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Yusuf, Nabi Musa, dan Nabi Muhammad SAW. Dengan berhijrah, mereka bisa menegakkan agama Allah. Dengan berhijrah mereka juga menyelamatkan pengikutnya dari system Jahiliyah dan penindasan yang dilakukan penguasa zhalim terhadap mereka.

Seorang Sarjana Barat, bernama L. Stoddart mengatakan peristiwa hijrah seolah mengubah padang pasir Timur Tengah menjadi mesiu yang disulut dari Madinah dan meledakkan Jazirah Arab seluruhnya. Namun, sebagaimana dijelaskan Ahzami Samiun Jazuli dalam Hijrah dalam pandangan Al Quran, secara global, tujuan hijrah adalah senantiasa meninggalkan segala yang dilarang Allah dengan berpindah untuk melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya menuju jalan kebajikan dan kemaslahatan.

Hikmah yang dapat kita ambil dari momentum hijriah ini,

a.    1.   Senantiasa mengingat waktu
Dengan pergantian tahun baru pada hakikatnya adalah momentum untuk mengingatkan manusia tentang pentingnya waktu. Seperti yang dikatakan oleh Imam Syahid Hasan Al Banna, “ siapa yang mengetahui arti waktu berarti mengetahui arti kehidupan. Sebab, waktu adalah kehidupan itu sendiri. “

b.   2.    Memahami pentingnya peningkatan diri
Orang yang sukses senantiasa mengingat dan memperhitungkan apakah hari ini telah dilewati dengan mendapatkan prestasi yang lebih baik dari kemarin atau tidak.dengan begitu seorang muslim akan terus meningkatkan dirinya untuk terus menambah keberuntungan hidupnya agar tidak tertipu waktu apalagi celaka.

c.      3.  Merealisasikan makna hijrah dalam kehidupan sehari-hari
Hijrah berarti berpindah atau meninggalkan. Oleh karena itu kita harus merealisasikan makna dari momentum hijriah ini didalam diri kita.

Maka dari itu, kita jadikan Tahun Baru Islam ini sebagai ruang untuk bermuhasabah, intropeksi atas segala yang telah kita lakukan ditahun-tahun sebelumnya sebagai teguran dalam menapaki tahun yang akan datang.

“ Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang beruntung, dan barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin adalah orang yang merugi, dan barang siapa hari ini lebih jelek dari kemarin adalah orang celaka. “

Kesimpulannya adalah Hisablah (lakukan perthitungan atas) dirimu sebelum dihisab oleh Allah, dan lakukanlah kalkulasi amal baik dan amal buruk sebelum Allah memberikan kalkulasi amal atas dirimu. Semoga kita menjadi muhajirin yang berhijrah untuk mencapai perubahan dan tujuan yang di ridhai Allah SWT. Amin….



0 komentar:

Posting Komentar

 

Dream, Believe, and Make It Happen!!! Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos