Kamis, 30 Mei 2013

Hikmah di Balik Musibah

Diposting oleh Nisull (Annisa Rahma) di 06.44 0 komentar



Kehidupan ini bukanlah statis ataupun diam, tetapi kehidupan ini selalu berputar. Terkadang kita diatas dan terkadang juga kita bisa berada dibawah. Dimana ada yang baik – ada juga yang buruk, ada yang berhasil – ada juga yang gagal. Itu semua adalah rangka yang Allah SWT lakukan dalam rangka untuk menseleksi secara ilmiah untuk mengukur kualitas seorang hambanya dan sebagai batu ujian untuk hambanya. Dari tes itu, apakah manusia itu dapat lulus dengan predikat baik, lulus dengan catatan, atau malah gagal dalam menjalani ujian tersebut.

Musibah memang selalu datang menghampiri diri kita. Tetapi tidak selamanya musibah itu menyeramkan bahkan menakutkan, sehingga kita selalu ingin menghindarinya didalam kehidupan kita ini. Jalan hidup kita ini tidak mungkin selamanya mulus dan bahagia. Sekalipun orang yang memiliki harta banya pun tidak menutup kemungkinan untuk menemukan suatu musibah atau masalah. Bisa saja, ia memiliki harta yang banyak yang ia peroleh dari hasil kerja kerasnya selama masa mudanya tanpa memikirkan kesehatannya. Saat di masa tuanya ia telah memperoleh semua yang dulu ia inginkan, tetapi ia tidak bisa menikmatinya,

Suatu masalah bisa menjadikan orang yang mengalaminya menjadi bangkit atau bahkan dia pun bisa terpuruk. Namun untuk mencapai sebuah tujuan yang diharapkan, perjalan maupun tantangan kehidupan apapun harus terus kita lewati tetap  optimislah untuk mengahadapinya.

Setiap kali Allah SWT memberikan ujian maka disaat itulah Allah SWT melimpahkan keberkahan pada diri kita. Alasan mengapa Allah SWT memberikan suatu musibah kepada hambanya tidak lain untuk menguji hamba-Nya apakah dia mampu melewatinya? Atau tidak mampu melewatinya? Dan apabila kita bisa melewati semua itu, maka Allah SWT akan melimpahkan hikmah dan keberkahan bagi kita, hambanya.

Hikmah ataupun keberkahan bukanlah pemberian yang Allah SWT berikan secara tiba-tiba dan bukan tanpa sebab juga diturunkan kepada seorang hamba. Dan tidaklah Allah SWT menciptakan sebuah musibah yang sia-sia. Manusia hanya dianjurkan untuk merenung dan mengambil pelajaran dari berbagai macam musibah ataupun peristiwa yang terjadi. Islam sangat mendorong umatnya untuk menggunakan potensi yang Allah SWT berikan kepadanya, seperti penglihatan, pendengaran, hati, panca indra dan lain-lain agar difungsikan untuk merenungkan sebuah hikmah dibalik sebuah peristiwa. 

Lalu kalau semua itu kita sudah mengetahuinya! Lalu bagaimana cara kita untuk menghagadapinya??? Bagi seorang yang beriman, seberat apa pun musibah yang diberikan kepadanya. Orang beriman pasti pasti selalu akan menjalankannya tanpa mengurangi sedikit pun kadar keimanan nya. Sedangkan orang yang tidak beriman dan dia mendapatkan musibah ia pasti menjalannkannya dengan begitu berat, walaupun musibah yang dia terima tidak begitu berat baginya. Dan terkadang malah menambah kadar keburukannya bukan kadar keimanannya. Namun dari semua itu….. kita kembalikan lagi kepada diri kita tentang bagaimana sikap kita dalam menanggapi masalah tersebut.

Kita semua tahu bahwa Allah SWT ialah Sang Penyayang. Lalu mengapa Allah SWT menimpakan musibah kepada kita semua ( umat-Nya )???
Jawabannya adalah karena dibalik setiap musibah atau takdir, pasti terdapat suatu makna yang tersembunyi. Kebanyakan manusia, ketika semuanya telah tiada barulah kita sadar bahwa selama ini kita lupa kepa-Nya. Kita tidak pernah menyadari jika sesuatu yang kita miliki dan bahkan diri kita sendiri pun suatu saat akan diambil oleh Sang Pemilik segalanya. Namun yang terbaik adalah ketika kita punya sudah diambil, seharusnya kita segera sadar dan ingat untuk kembali kejalannya.

“ Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru kepada Kami, kemudian apabila kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia  berkata ‘ Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku.’ Sebenarnya itu adalah ujian tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahuinya. “
( QS. Az Zumar: 49 )

Sesungguhnya dibalik musibah itu terdapat sebuah hikmah dan pembelajaran yang banyak bagi diri kitayang selalu bersabar dan menyerahkan semuanya terhadap Sang Pencipta.

Bagaiman cara kita untuk mendapatkan hikmah dari suatu musibah??? Caranya adalah apabila ujian atau musibah itu diterima dengan keimanan dan kesabaran, maka dibalik semua ujian dan musibah itu akan ada hikmah maupun berkah yang bisa kita kita petik ataupun bisa dirasakan oleh diri kita.

Contohnya, ketika gunung berapi meletus mengeluarkan batu-batu besar, kerikil-kerikil tajam, lahar, dan awan hitam, semua itu dapat kita rasakan sebagai bencana yang besar. Namun setelah gunung berapi itu selesai meletus, suasana menjadi subur, batu-batuan dan pasir bersebaran dimana-mana dan mudah didapati manusi untuk dipakai sebagai bahan bangunan. Inilah salah satu contoh hikmah yang terdapat dibalik musibah.
Musibah itu apabila kita renungkan sedikit demi sedikit  ternyata banyak hal yang pada mulanya kita anggap sebagai musibah yang besar tapi pada akhirnya semua itu menjadi suatu hikmah maupun berkah bagi yang mengalaminya dan bagi yang bisa merasakannya. Musibah tidak hanya berupa bencana alam, masalah ekonomi, kekurangan makanan, kesulitan mendapatkan lapangan kerja, dan lain-lain. Seringkali musibah menyimpan suatu misteri hikmah didalamnya yang tidak pernah kita ketahui. Dan sepertinya yang kita ketahui bahwa bersama kesulitan pasti terdapat kemudahan. 

Dari semua itu hikmah apa sajakah yang bisa kita petik dari sebuah musibah???? 
1. Musibah dapat mendidik jiwa kita dan musibah juga dapat menyucikan jiwa dari dosa-dosa dan kemaksiatan.
2. Musibah membuat kita mendapatkan kebahagiaan (pahala) yang tak terhingga diakhirat.
3. Musibah itu bisa sebagai pengukur atau paremeter kesabaran bagi seorang hamba.
4. Musibah dapat memurnikan tauhid
5. Musibah dapat mengikis sikap sombong, ujub, dan besar kepala pada diri manusia.

Oleh karena itu, walau seberat apa musibah yang kita terima tetaplah berfikir positif bahwa disetiap musibah pasti ada sebuah hikmah yang terkandung.
“ Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. “
( QS. Al Imran : 139 )

Di Posting : 30 mei 2013
 

Dream, Believe, and Make It Happen!!! Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos