Kehidupan ini bukanlah statis
ataupun diam, tetapi kehidupan ini selalu berputar. Terkadang kita diatas dan
terkadang juga kita bisa berada dibawah. Dimana ada yang baik – ada juga yang
buruk, ada yang berhasil – ada juga yang gagal. Itu semua adalah rangka yang
Allah SWT lakukan dalam rangka untuk menseleksi secara ilmiah untuk mengukur
kualitas seorang hambanya dan sebagai batu ujian untuk hambanya. Dari tes itu,
apakah manusia itu dapat lulus dengan predikat baik, lulus dengan catatan, atau
malah gagal dalam menjalani ujian tersebut.
Musibah memang selalu datang
menghampiri diri kita. Tetapi tidak selamanya musibah itu menyeramkan bahkan
menakutkan, sehingga kita selalu ingin menghindarinya didalam kehidupan kita
ini. Jalan hidup kita ini tidak mungkin selamanya mulus dan bahagia. Sekalipun
orang yang memiliki harta banya pun tidak menutup kemungkinan untuk menemukan
suatu musibah atau masalah. Bisa saja, ia memiliki harta yang banyak yang ia
peroleh dari hasil kerja kerasnya selama masa mudanya tanpa memikirkan
kesehatannya. Saat di masa tuanya ia telah memperoleh semua yang dulu ia
inginkan, tetapi ia tidak bisa menikmatinya,
Suatu masalah bisa menjadikan
orang yang mengalaminya menjadi bangkit atau bahkan dia pun bisa terpuruk.
Namun untuk mencapai sebuah tujuan yang diharapkan, perjalan maupun tantangan
kehidupan apapun harus terus kita lewati tetap optimislah untuk mengahadapinya.
Setiap kali Allah SWT memberikan
ujian maka disaat itulah Allah SWT melimpahkan keberkahan pada diri kita.
Alasan mengapa Allah SWT memberikan suatu musibah kepada hambanya tidak lain
untuk menguji hamba-Nya apakah dia mampu melewatinya? Atau tidak mampu
melewatinya? Dan apabila kita bisa melewati semua itu, maka Allah SWT akan
melimpahkan hikmah dan keberkahan bagi kita, hambanya.
Hikmah ataupun keberkahan bukanlah
pemberian yang Allah SWT berikan secara tiba-tiba dan bukan tanpa sebab juga
diturunkan kepada seorang hamba. Dan tidaklah Allah SWT menciptakan sebuah
musibah yang sia-sia. Manusia hanya dianjurkan untuk merenung dan mengambil
pelajaran dari berbagai macam musibah ataupun peristiwa yang terjadi. Islam
sangat mendorong umatnya untuk menggunakan potensi yang Allah SWT berikan
kepadanya, seperti penglihatan, pendengaran, hati, panca indra dan lain-lain
agar difungsikan untuk merenungkan sebuah hikmah dibalik sebuah peristiwa.
Lalu kalau semua itu kita sudah
mengetahuinya! Lalu bagaimana cara kita untuk menghagadapinya??? Bagi seorang
yang beriman, seberat apa pun musibah yang diberikan kepadanya. Orang beriman
pasti pasti selalu akan menjalankannya tanpa mengurangi sedikit pun kadar
keimanan nya. Sedangkan orang yang tidak beriman dan dia mendapatkan musibah ia
pasti menjalannkannya dengan begitu berat, walaupun musibah yang dia terima
tidak begitu berat baginya. Dan terkadang malah menambah kadar keburukannya
bukan kadar keimanannya. Namun dari semua itu….. kita kembalikan lagi kepada
diri kita tentang bagaimana sikap kita dalam menanggapi masalah tersebut.
Kita semua tahu bahwa Allah SWT ialah
Sang Penyayang. Lalu mengapa Allah SWT menimpakan musibah kepada kita semua (
umat-Nya )???
Jawabannya adalah karena dibalik
setiap musibah atau takdir, pasti terdapat suatu makna yang tersembunyi.
Kebanyakan manusia, ketika semuanya telah tiada barulah kita sadar bahwa selama
ini kita lupa kepa-Nya. Kita tidak pernah menyadari jika sesuatu yang kita
miliki dan bahkan diri kita sendiri pun suatu saat akan diambil oleh Sang
Pemilik segalanya. Namun yang terbaik adalah ketika kita punya sudah diambil,
seharusnya kita segera sadar dan ingat untuk kembali kejalannya.
“ Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru kepada Kami,
kemudian apabila kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata ‘ Sesungguhnya aku diberi nikmat itu
hanyalah karena kepintaranku.’ Sebenarnya itu adalah ujian tetapi kebanyakan
mereka itu tidak mengetahuinya. “
( QS. Az Zumar: 49 )
Sesungguhnya dibalik musibah itu
terdapat sebuah hikmah dan pembelajaran yang banyak bagi diri kitayang selalu
bersabar dan menyerahkan semuanya terhadap Sang Pencipta.
Bagaiman cara kita untuk
mendapatkan hikmah dari suatu musibah??? Caranya adalah apabila ujian atau
musibah itu diterima dengan keimanan dan kesabaran, maka dibalik semua ujian
dan musibah itu akan ada hikmah maupun berkah yang bisa kita kita petik ataupun
bisa dirasakan oleh diri kita.
Contohnya, ketika gunung berapi
meletus mengeluarkan batu-batu besar, kerikil-kerikil tajam, lahar, dan awan
hitam, semua itu dapat kita rasakan sebagai bencana yang besar. Namun setelah
gunung berapi itu selesai meletus, suasana menjadi subur, batu-batuan dan pasir
bersebaran dimana-mana dan mudah didapati manusi untuk dipakai sebagai bahan
bangunan. Inilah salah satu contoh hikmah yang terdapat dibalik musibah.
Musibah itu apabila kita renungkan
sedikit demi sedikit ternyata banyak hal
yang pada mulanya kita anggap sebagai musibah yang besar tapi pada akhirnya
semua itu menjadi suatu hikmah maupun berkah bagi yang mengalaminya dan bagi
yang bisa merasakannya. Musibah tidak hanya berupa bencana alam, masalah
ekonomi, kekurangan makanan, kesulitan mendapatkan lapangan kerja, dan
lain-lain. Seringkali musibah menyimpan suatu misteri hikmah didalamnya yang
tidak pernah kita ketahui. Dan sepertinya yang kita ketahui bahwa bersama
kesulitan pasti terdapat kemudahan.
Dari semua itu hikmah apa sajakah
yang bisa kita petik dari sebuah musibah????
1. Musibah dapat mendidik jiwa
kita dan musibah juga dapat menyucikan jiwa dari dosa-dosa dan kemaksiatan.
2. Musibah membuat kita
mendapatkan kebahagiaan (pahala) yang tak terhingga diakhirat.
3. Musibah itu bisa sebagai
pengukur atau paremeter kesabaran bagi seorang hamba.
4. Musibah dapat memurnikan tauhid
5. Musibah dapat mengikis sikap
sombong, ujub, dan besar kepala pada diri manusia.
Oleh karena itu, walau seberat apa
musibah yang kita terima tetaplah berfikir positif bahwa disetiap musibah pasti
ada sebuah hikmah yang terkandung.
“ Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu
bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya),
jika kamu orang-orang yang beriman. “
( QS. Al Imran : 139 )
Di Posting : 30 mei 2013