“ Didalam kehidupan ini ada yang datang dan
kemudian pergi, ada yang kembali tetapi kemudian pergi lagi. “
Yaaa. . . .
seperti inilah kehidupan ada yang datang dan ada yang pergi, terus menerus
berulang-ulang seiring dengan berjalannya waktu. Ketika seseorang pergi meninggalkan
sesuatu dalam bentuk apapun, bahkan seseorang atau keturuna sekalipun. Sesungguhnya
seseorang tidak benar-benar pergi meninggalkna dunia ini. Dia akan meninggalkan
sesuatu yang baik untuk dikenang oleh orang-orang yang ditinggalkannya. Seperti
sebuah pepatah berikut,
Ada sebuah pepatah yang berbunyi,
“ Gajah mati meninggalkan Gading, Harimau mati
meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan Nama. “
Dari pepatah diatas sudah jelas, jika manusia meninggal maka dia
akan meninggalkan Nama. Maksud dari “Nama” disini adalah bagaimana dia yang
meninggalkan nama melakukan hal-hal yang baik dan berguna untuknya dan untuk
orang lain. Maka dari situlah ia akan dikenang selalu walau dia sudah
meninggal. Dia akan selalu diingat dan dikenang dengan kebaikan-kebaikannya. Jangan
sampai kita meninggalkan “Nama” dengan hal-hal buruk saja. Intinya adalah
ketika kita meninggal, kita akan meninggalkan suatu hal yang abadi yaitu,
kenangan dan ingatan orang lain akan diri kita.
Contohnya saja ada dua orang yang memiliki perbedaan kepribadian. Yang
satu berkepribadian alim dan yang satunya berkepribadian buruk. Disaat yang
alim melakukan hal yang merugikan dirinya diakhir sisa hidupnya. Dan yang
berkepribadian buruk ini melakukan tobat disisa hidupnya. Maka dari hal ini,
yang akan diingat dari mereka berdua adalah hal yang mereka lakukan ketika
diakhir kehidupannya. Walau si alim dalam kehidupannya berbuat suatu yang baik,
tetapi inilah kehidupan yang selalu berhubungan dengan banyak macam-macam
karakter yang siap untuk menilai diri seseorang. Terlampau beresiko jika kita
hanya meninggalkan kenangan buruk, karena dapat menyebabkan nilai dari diri
kita jauh dimata mereka.
Kecil atau besarnya perbuatan kita selalu ingatlah kalau kita akan
selalu hidup dalam ingatan orang lain. Pergunakanlah dengan sebaik mungkin
untuk menjadi seorang yang baik. Dan berhati-hatilah dalam bertindak melakukan
sesuatu. Jangan sampai kita menyesal karena telah berbuat yang tidak baik. Tetapi
jangan sampai kita memiliki dua kepribadian atau bermuka dua. Didepan orang dia
melakukan hal-hal yang baik, tetapi dibelakang dia melalukan hal yang berbeda
dari yang dia lakukan didepan banyak orang. Naudzubillah mindzalik. . . . .
Tidak selamanya manusia meningalkan sebuah “ Nama “. Nabi bersabda,
idzaa maatal insaanu inqotho’a ‘anhu ‘amaluhuu illa min tsalaatsin ‘ilmin
yuntafa’u bih, wa waladin shoolih, wa shadaqotin jaariyah. Yang artinya
ketika Manusia mati putuslah semua amalannya kecuali dari 3 perkara yaitu, Ilmu
yang Bermanfaat, Anak yang Sholih, dan Shodaqoh Jariyah. Berjuanglah untuk meninggal
dalam keadaan husnul khotimah yaitu mati dengan baik dan meninggalkan 3 perkara
tadi. Ilmu akan dapat menetap sepanjang masa. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu
yang terus menerus mengalir. Contohnya ilmu agama, sekecil apapun yang pernah kita
sampaikan kepada orang lain, yang kemudian akan diamalkannya dan akan dia
beritahukan kepada saudara-saudaranya lagi.
Puisi dari Chairul Anwar,
AKU
Kumau tak seorang 'kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu!
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi!
Dari kata “ Aku mau hidup seribu tahun lagi! “ maksud dari kata ini adalah bawha dia ingin terus hidup dan selalu dikenang selamanya hingga seribu tahun lagi. Chairul Anwar salah satu Tokoh yang selalu dikenang sebagai seniman, dan dengan puisi-puisi yang dia hasilkan maka dia akan selalu diingat selamanya hingga seribu tahun lagi. Ada juga contoh lain yaitu para penemu yang telah menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat bagi semua manusia.
“ Kematian hanyalah perginya jiwa seseorang
dari raga namun kematian tidak pernah membawa kenangan bersamanya. Kenangan itu
abadi dan selalu hidup dalam ingatan orang-orang yang kita tinggalkan. “
Karena memori lebih panjang daripada masa kita hidup didunia. Sedangkan
kita, tentunya ingin dikenang secara positif, bukan dengan cara sebaliknya.
Bagimana pun juga, kita jauh lebih baik meninggalkan memori-memori positif dari
pada memori-memori negatif.
“ Hal
yang terbesar dalam hidup adalah mengisinya dengan hal yang abadi “
( William James )
Kesimpulannya adalah
selamanya manusia akan meninggalkan suatu hal yang dapat mengingatkan dan bisa
untuk dikenang selamanya
Dibuat, 26 April 2013
12 : 10 wib
0 komentar:
Posting Komentar