Sabtu, 08 Oktober 2011

Makna Kehidupan

Diposting oleh Nisull (Annisa Rahma) di 19.35
Pada dasarnya manusia lahir kedunia ini hanya untuk bersujud  kepada Allah,namun bukan berarti kita harus over time. Perlu kita ketahui bahwa kehidupan yang kita lalui saat ini adalah kunci ke masa depan, Namun Akhiratlah sebagai Finalnya. Allah berfirman : “Hidup di dunia ini tidak lain hanyalah suatu kesenagan dan hanya permainan belaka. Sesungguhnya kampung akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya jika mereka mengetahuinya. “ {Q.S. 29: 64}

Masa hidup manusi terbagi menjadi dua, Hidup pertama adalah di dunia ini dan Hidup kedua berlaku di akhirat. Kedua macam hidup berlaku dalam keadaan kongkrit. Berbagai macam ajaran mengenai pengrtian hidup dan tujuan hidup telah berkembang. Pengertian dan tujuan hidup masing-masing berbeda. Hanya Al Qur’anlah yang dapat menjelaskan pengertian hidup dan tujuan hidup manusia secukupnya sehingga dapat dipahami oleh setiap individu yang membutuhkannya.

Orang Atheis mendasarkan doktrinnya atas teori natularisme tidak dapat memberikan alasan mengapa adanya kehidupan kini, kecuali sebagai kelanjutan dari hokum evolusi pada setiap benda yang sejak dulu telah mengalami perubahan alamiah. Sementara mereka berbantahan pula mengenai hokum evolusi itu sendiri disebabkan banyaknya benturan (dead lock) dalam analisi dan teorinya.

Benturan itu mereka namakan Missing Link. Untuk tujuan hidup mereka juga tidak mempunyai arah dan alasan yang tepat. Tetapi mereka semua sama berpendapat bahwa yang ada kin akan musnah dengan sendirinya di ujung Zaman sesuai dengan menusut dan habisnya alat kebutuhan hidup dan disebabkan terganggunya stabilitas susunan bintang di alam semesta. Mereka berkesimpulan bahwa hidup ini di mulai dari kekosongan, telah terwujud secara alamiah, dan sedang menuju ke arah kekosongan alam semesta dimana setiap individu hilang berlalu tanpa bekas dan tidak akan hidup kembali. Dlam hal ini mereka melupakan unsure Roh yang ada pada setiap individu.

Pihak yang menganut paham Plurality atau Trinity, walaupun tidak membenarkan teori evolusi, malah mengakui manusi ini memulai hidupnya dari satu diri yang sengaja dicitakan Tuhan, tetapi mereka tidak dapat memberikan alasan tentang maksud apa yang terkandung dalam perencanaan penciptaan itu sendiri. Sebagai tujuan hidup, mereka sama sependapat bahwa nanti akan berlaku kehidupan balasan sesudah mati tetapi dalam keadaan gaib ukan konkrit, dimana setiap pribadi baik akan menerima kebahagiaan jiwa dan pribadi jahat akan merana.

Penjelasan pertama diatas tadi bertentangan dengan ajaran Al Qur’an mengenai asal hidup dan juga bertentangan dengan penjelasan mengenai tujuan hidup. Sedangkan Penjelasan kedua bersamaan dengan ajaran Al Qur’an mengenai asal usul hidup juga sama tentang tujuan hidup tetapi berbeda dalam hal ghaib dan konkrit. Sebaliknya kedua penjelasan (Islam dan Plurality / Trinity) sependapat tentang arti hidup yang tidak lain hanyalah berjuang untuk kebutuhan dan kelanjutan generasi,tetapi mereka (Plurality / Trinity) melupakan bahwa pendapat demikian akan berujung dengan pemusnahan generasi mendatang karena setiap individu lebih mementingkan keadaan sekarang tanpa ancaman resiko konkrit yang akan dihadapi di akhirat nanti.

Al Quran yang menjadi dasar hidup dalam Islam, memberikan alasan dan keterangan secukupnya mengenai sebab,arti dan tujuan hidup manusia.
A.    Sebab adanya hidup Semesta raya ini dulunya dari kekosongan total, tidak satupun yang ada kecuali Allah SWT yang Esa yang senantiasa dalam keadaan ghaib. Dia mempunyai maksud agar berlaku penyembahan terhadapNYA yang tentu harus dilaksanakan oleh makhluk yang memiliki logika maka perlulah diciptakan Jin dan Manusia yang akan menjalani ujian dimana dapat ditentukan berlakunya pengabdian yang dimaksud.
Kedua  macam makhluk ini membutuhkan tempathidup dimana segala kebutuhan dalam pengujian tersedia secara alamiah atau ilmiah, maka diciptakanlah benda angkasa berbagai bentuk , masa dan fungsinya. Semua terlaksana secara logis menurut rencana tepat, dan tiba masanya di mulai penciptaan Jin dan Manusia, masing – masing berbada di segi abstrak dan konkrit.

Allah itu Pencipta sesuatu dan DIA menjaga tiap sesuatu itu. Al Qur’an menberikan ajaran tentang arti hidup bahwa hendaklah menghubungkan dirinya secara langsung kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan hukum - hukum tertulis dalam Al Qur’an, dan menghubungkan dirinya pada masyarakat sesamanya dalam melaksanakan tugas amar makhruf nahi munkar. DIALAH yang menciptakan kematian dan kehidupan agar DIA menguji kamu yang mana diantara kamu yang lebih baik perbutannya, dan DIA Mulia dan Pengamoun. Tujuan hidup Al Qur’an menjelaskan bahwa kehidupan kini bukanlah akan berlalu tanpa akibat tetapi berlangsung dengan catatan atas semua gerak zahir dan batin yang menentuak nilai setiap individu untuk kehidupan konkrit nantinya di alam akhirat, dimana kehidupan terpisah anatara yang beriman dan yang kafir untuk selamanya.

“ Dan berlombalah kepada keampunan dari Tuhanmu dan surge yang luasnya sama dengan luas planet – planet dan Bumi ini, dijadiakan untuk para muttaqien.” (Q.S. 3/133)

“ Sungguh kami ciptakan manusia pada perwujutan yang lebih baik. Kemudian kami tempatkan dia kepada kerendahan yang lebih rendah. Kecuali orang – orang beriman dan beramal shaleh, maka untuk mereka upah yang terhinggah. “ ( Q.S. 95/4 – 6)

Kehidupan Yang Sementara,
Banyak orang terlalu serius mengurusi kehidupan di dunia ini, padahal hidup di dunia ini hanya sementara. Lupa mengingat sebuah perjalanan kehidupan hakiki setelah hidup di dunia ini. Kurang cerdas mengenal dan mengetahui makna kehidupan itu sendiri.
 Hidup di dunia ini diibaratkan kita sedang bercocok tanam di lading dan kelak hasil dari cocok tanam tersebut akan kita tuai pada kehidupan setelah mati, yakni kehidupan di akhirat. Hidup di dunia hanya sendau gurau atau permainan yang tidak hanya lebih sebagai terminal kehidupan menuju hidup yang lebih baik.

Adanya kehidupan setelah mati merupakan hal yang wajib dipercaya oleh mereka yang memiliki agama. Segala perbuatan selama kita hidup di dunia ini akan diminta pertanggung jawabkan di kemudian di akhirat. Apabila kita buruk di dunia niscaya Tuha akan memberikan balasan yang setimpal. Sebaliknya, apabila kita baik niscaya Tuhan akan membalas dengan balasan yang serupa berupa keindahan surga. Inilah Makna kehidupan yang sebenarnya.



 Makna Kehidupan :

1.       Hidup adalah untuk beribadah. Beribadah merupakan salah satu bentuk dari cara manusia bercocok tanam di muka bumu untuk kemudian menuai hasilnya kelak di akhirat.
2.      Hidup untuk menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi. Salah satu tugas peting manusia diciptakan di muka bumi adalah untuk menjadi pemimpin dan memakmurkan bumi dan alam semesta.


Itulah pengertian tentang Makna Kehidupan baik secara Islam maupun yang lainnya. Kesimpulannya bahwa sadarilah kita sebagai manusia yang semakin bertambah usia maka semakin dekat pula dengan liang lahat. Kita hidup di dunia ini hanyalah Semantara, Selagi nyawa masih dikandung badan marilah kita berusaha menjalani kehidupan ini dengan sebaik – baiknya. Semoga Kita tergolong Hamba yang diberkahi di dunia dan mendapat kebahagiaan di akhirat nantinya, Amin ya rabbal ‘alamin. Allahu ‘alam.



Terimakasih J

0 komentar:

Posting Komentar

 

Dream, Believe, and Make It Happen!!! Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos